Judul : Bunga Roos
dari Cikembang
Pengarang : Kwee Tek
Hoay
Penerbit : Drukkerij Hoa Siang In Kok, Batavia
Tahun : 1927
Sinopsis :
Tuan Oh Ay Yjeng merupakan seorang
administrateur dari Perkebunan Karet Gunung Mulia yang tinggal di Gunung Mulia
dengan seorang Nyai-nya yang bernama Marsiti. Marsiti adalah seorang perempuan
sunda yang baik, berbudi halus dan setia serta cinta pada juragannya yaitu Oh
Ay Yjeng. Telah tiga tahun Oh Ay Yjeng dan Marsiti hidup bersama dengan bahagia
di gunung Mulia, dan karena Oh Ay Yjeng merasa sangat cocok dengan Marsiti, ia
memutuskan tak akan meninggalkan Marsiti dengan kawin dengan perempuan dari
bangsanya.
Namun, pada suatu hari datanglah Oh
Pin Lo, ayah dari Oh Ay Yjeng, dengan tujuan ingin memaksa Oh Ay Yjeng menikah
dengan Gwat Nio anak dari Liok Keng Djim, pemilik perkebunan karet tempat Oh Ay
Yjeng bekerja. Oh Pin Lo menginginkan Oh Ay Yjeng untuk menikah dengan Gwat Nio
karena ayah Gwat Nio memiliki harta yang banyak sehingga jika Oh Ay Yjeng
menikah dengan Gwat Nio, maka harta Liok Keng Djim akan jatuh ke tangan Oh Ay
Yjeng, dan dengan harta itu Oh Ay Yjeng bisa membantu Ayah,ibu berserta
adik-adiknya yang masih kecil. Mendengar ini, Oh Ay Yjeng tidak setuju dengan
usulan ayahnya sebab ia telah mencintai Marsiti. Namun, Oh Pin Lo kemudian
memaksa Marsiti untuk membujuk Oh Ay Yjeng untuk menikah dengan Gwat Nio.
Karena bujukan Marsiti, akhirnya Oh Ay Yjeng setuju untuk menikah dengan
Marsiti, dengan syarat Marsiti harus tetap menjadi Nyai-nya Oh Ay Yjeng.
Beberapa hari menjelang hari
pernikahan Oh Ay Yjeng dengan Gwat Nio, Marsiti memutuskan untuk pergi
meninggalkan Oh Ay Yjeng karena merasa sangat sedih dan tak sanggup melihat Oh
Ay Yjeng menikah dengan wanita lain. Namun, yang tidak diketahui oleh Oh Ay
Yjeng adalah waktu Marsiti meninggalkannya, ia telah mengadung anak Oh Ay
Yjeng.
Waktu Oh Ay Yjeng mengetahui Marsiti
telah menghilang, ia menjadi sangat sedih dan berusaha mencari Marsiti, namun
Marsiti tetap saja tidak ditemukan, bahkan Jongosnya Tirta, yang telah lama
bekerja pada Oh Ay Yjeng juga ikut mengilang pada saat mencari Marsiti.
Beberapa bulan telah berlalu, namun
Marsiti tidak juga ditemukan. Oh Ay Yjeng telah menikah dengan Gwat Nio.
Awalnya Oh Ay Yjeng tidak menyukai Gwat Nio, namun lama-kelamaan Oh Ay Yjeng
merasa Gwat Nio sangat mirip sikap dan tabiatnya dengan Marsiti, sehingga
lama-kelamaan Oh Ay Yjeng mulai mencintai Gwat Nio, apalagi setelah setahun
kemudian Gwat Nio melahirkan anak perempuan yang menjadikan Oh Ay Yjeng sangat
mencintai Gwat Nio dan Marsiti telah lenyap dari ingatan Oh Ay Yjeng.
Satu setengah tahun kemudian, Oh Ay
Yjeng pindah ke Batavia kerana mertuanya telah sakit keras dan menjadikan Oh Ay
Yjeng sebagai penerusnya dalam menjalankan setiap usaha mertuanya.
Pada suatu hari, menjelang ajalnya,
Liok Keng Djim, ayah mertua Oh Ay Yjeng memanggil Oh Ay Yjeng dan Gwat Nio ke
dalam kamarnya dan menceritakan sebuah rahasia yang menjadikan Liok Keng Djim
merasa bersalah selama bertahun-tahun ini. Rahasia tersebut menyangkut Marsiti.
Marsiti ternyata adalah anak kandung Liok Keng Djim dari salah satu Nyai-nya
yang ia usir karena difitnah mandornya telah berbuat tidak senonoh dengan supir
Liok Keng Djim. Waktu Liok Keng Djim mengusir Mina, ibunya Marsiti, Mina sedang
hamil tiga bulan, namun Liok Keng Djim tidak percaya bahwa anak yang dikandung
Mina adalah anaknya. Akan tetapi, setahun kemudian setelah kejadian itu,
barulah Liok Keng Djim mengetahui bahwa Mina ternyata difitnah oleh mandonya
yang menyukai Mina, namun, apa boleh buat, Mina telah pergi dan tidak diketahui
keberadaannya oleh Liok Keng Djim. Oleh karena itu, Liok Keng Djim meminta Oh
Ay Yjeng untuk memperbaiki kesalahannya pada Marsiti, akan tetapi sebelum
mengatakan dimana Marsiti berada saat itu, Liok Keng Djim telah meninggal. Kemudian
beberapa saat setelah Liok Keng Djim meninggal datang telegram yang mengabarkan
ayah Oh Ay Yjeng juga telah meninggal sehingga dua orang yang mengetahui di
mana Marsiti berada telah meninggal, sehingga jejak Marsiti kembali menghilang.
Bertahun-tahun kemudian, anak
perempuan Oh Ay Yjeng satu-satunya yang diberi nama Hoey Eng alias Lily telah
menjadi anak gadis yang cantik dan baik hati. Namun, Lily mempunyai satu tabiat
aneh, yaitu ia selalu merasa dirinya akan mati muda. Melihat ini, Oh Ay Yjeng
ingin menikahkan Lily dengan Bian Koen, agar sikap Lily yang selalu merasa
dirinya akan mati muda itu hilang setelah ia menikah dengan Bian Koen. Tetapi,
beberapa hari menjelang pernikahan Lily, Lily jatuh sakit dan tak berapa lama
kemudian meninggal. Gwat Nio menjadi stres dan jatuh sakit, Oh Ay Yjeng juga
merasa sedih dan tak sanggup lagi tinggal di batavia, sedangkan Bian Koen ingin
pergi ke Canton untuk menjadi serdadu dan mencari kematian dengan gagah berani
karena menurutnya tidak ada lagi gunanya hidup sebab Lily sudah tak ada lagi.
Beberapa hari sebelum
keberangkatannya, Bian Koen berjalan-jalan disekitar perkebunan ayahnya karena
ingin melihat daerah tersebut untuk terakhir kalinya sebelum ia berangkat ke
Canton. Pada saat melewati sebuah perkuburan dan ingin memetik sebuah pohon
yang berdaun unik, Bian Koen bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan
Lily, sehingga Bian Koen memeluk gadis itu dan ketika dipeluk, gadis itu
berontak kemudian lari, dan ketika Bian Koen ingin mengejarnya tiba-tiba Bian
Koen pingsan dan tak sadarkan diri.
Betapa kagetnya orang tua Bian Koen,
ketika Bian Koen dibawa ke rumahnya dalam keadaan yang tak sadarkan diri.
Beberaa saat setelah Bian Koen sadar, ia ditanyai oleh ibunya mengapa ia sampai
pingsan, kemudian Bian Koen mengatakan bahwa ia melihat Lily di perkuburan.
Ibunya menyangka bahwa Bian Koen pasti diikuti oleh rohnya Lily sehingga ia
memanggil seorang dukun untuk mengobati anaknya. Ketika dukun tersebut datang
dan diadakan upacara untuk mengusir roh Lily, dukun tersebut melihat foto Lily
dan mengatakan itu bukan foto Lily tapi foto Roos yang biasa dijuluki Bunga
Roos dari Cikembang, cucu Oesman yang tidak lain adalah Tirta, jongos Oh Ay
Yjeng yang dulu ikut menghilang bersama Marsiti.
Keesokan harinya, karena penasaran
orang tua Bian Koen mendatangi rumah Oesman dan bertemu dengan Roos yang
setelah berbicara dengan Oesman alias Tirta, diketahui Roos adalah anak Oh Ay
Yjeng dengan Marsiti. Setelah mengetahui Roos adalah anak Oh Ay Yjeng, Roos
kemudian dibawa oleh orang tua Bian Koen ke rumahnya dan mempertemukannya
dengan Bian Koen. Setelah bertemu dengan Bian Koen, orang Tua Bian Koen
mengundang Oh Ay Yjeng beserta Gwat Nio untuk datang ke rumahnya. Setelah Oh Ay
Yjeng dan Gwat Nio sampai di rumah orang tua Bian Koen, mereka bertemu dengan
Roos dan sangat senang ketika mengetahui bahwa Roos adalah anak dari Marsiti
dan Oh Ay Yjeng.
Oh Ay Yjeng dan Gwat Nio beserta
orang tua Bian Koen kemudian mengadakan acara resepsi pernikahan Roos dan Bian
Koen, dan setelah Roos yang diberi nama Rooslily menikah dengan Bian Koen,
mereka akhirnya hidup bahagia dan mempunyai dua anak, seorang anak perempuan
dan seorang lagi anak laki-laki.
-----Tamat-----
Makassar, 7 April 2012
1 komentar:
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com
Posting Komentar