Sabtu, 31 Maret 2012

Pendekatan Formal dan Kritis dalam Analisis Wacana


Pendekatan dalam Analisis Wacana
A.Pendekatan Formal
Pendekatan formal adalah pendekatan yang lebih mengutamakan keakuratan dan kesistematisan. Sehingga pendekatan formal dalam analisis wacana adalah pendekatan yang menitiberatkan pada analisis teks sebuah wacana. Hal ini sesuai dengan pandangan Pandangan kaum Positivisme-Empiris. Oleh penganut aliran ini, bahwa bahasa dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan objek di luar dari dirinya. Pengalaman- pengalaman manusia dianggap secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala atau distorsi, sejauh ia dinyatakan dengan memakai pernyataan-pernyataan logis, sintaksis dan memiliki hubungan dengan pengalaman empiris dan salah satu ciri dari pemikiran ini adalah pemisahan antara pemikiran dan realitas. Dalam kaitannya dengan analisis wacana konsekuensi logis dari pemahaman ini adalah orang tidak perlu memahami makna-makna subjektif atau nilai yang mendasari pernyataannya, sebab yang paling penting adalah apakah pernyataan itu dilontarkan secara benar menurut kaidah sintaksis dan semantic. Oleh karena itu, tata bahasa, kebenaran sintaksis adalah bidang utama dari aliran positivisme-empiris tentang wacana. Analisis wacana dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama. Wacana lantas diukur dengan pertimbangan kebenaran/ketidakbenaran (menurut sintaksis dan sematik).

B.Pendekatan Kritis
Pendekatan kritis adalah pendekatan yang yang tidak hanya memperhatikan tentang kebenaran dan ketidakbenaran struktur sebuah wacana menurut kaidah sintaksis atau semantik, melainkan juga memperhatikan faktor-faktor lain diluar struktur teks. Hal ini didasari oleh pandangan kritis. Analisis wacana dalam paradigma ini menekankan pada konstelasi (pengontolan/peta) kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna. Individu tidak dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya, karena sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat dan bahasa disini tidak dipahami sebagai medium netral yang terletak di luar diri sipembicara. Bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi (penggambaran dari pengalaman) yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi-strategi di dalamnya. Oleh karena itu analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada di dalam setiap proses bahasa : batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, dan topik apa yang dibicarakan. Dengan pandangan semacam ini, wacana melihat bahasa selalu terlibat dalam hubungan kekuasaan, terutama dalam membentuk subjek, dan berbagai tindakan reprenstasi (gambaran) yang terdapat dalam masyarakat. Karena memakai perspektif kritis, Analisis wacana itu juga disebut Analisis Wacana kritis (Critical Discourse Analysis).

0 komentar:

Posting Komentar